Hosting merupakan salah satu hal yang kamu butuhkan ketika ingin membangun situs web. Karena hosting lah yang akan menyimpan seluruh konten dan data-data pada situs kamu seperti teks, gambar, video, dan sebagainya.
Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai web hosting, pada artikel ini PapiTekno akan menjelaskan semua hal tentang hosting termasuk fungsi, jenis dan cara kerjanya. Yuk simak sampai habis!
Apa Itu Hosting?
Web hosting adalah layanan penyimpanan online yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola data seperti teks, gambar, video, script, email dan database. Dalam hal membangun website, layanan ini wajib digunakan agar situs kamu dapat diakses pengguna internet melalui browser.
Kamu bisa mengibaratkan web hosting sebagai lahan untuk membangun rumah (website). Lahan inilah yang akan menyimpan semua peralatan (resource) yang ada pada website kamu agar bisa dikunjungi oleh orang lain.
Jika kamu bertanya apakah website bisa dibuat tanpa hosting, maka jawabannya adalah bisa! Namun, website tersebut hanya bisa diakses oleh jaringan lokal (Intranet) saja. Nah keberadaan hosting lah yang menjadi kunci agar website kamu bisa diakses oleh pengguna internet.
Fungsi Hosting
1. Menyimpan Data Website
Hosting berfungsi sebagai media penyimpanan berbagai file dan data pada website kamu. Misalnya kamu ingin membuat toko online, maka hosting lah berperan untuk menampung produk yang kamu jual, mulai dari nama produk, deskripsi, gambar, video hingga harga produk tersebut. Untuk mengelola file pada website, kamu bisa mengakses control panel yang diberikan oleh penyedia layanan hosting.
2. Menyediakan Aksesibilitas Website
Hosting juga berfungsi untuk memastikan website kamu bisa diakses oleh pengunjung secara online. Apabila website dibuat tanpa hosting, maka website hanya bisa diakses melalui server lokal (Localhost) saja.
3. Membuat Email Profesional
Hosting dapat digunakan untuk membuat email profesional atau email perusahaan menggunakan domain kamu sendiri. Pada perusahaan dan pemilik bisnis, penggunaan email ini dapat meningkatkan kredibilitas bisnis dan terlihat lebih profesional. Contohnya :
- rahmatabdulazis@gmail.com
- rahmat@papitekno.com
Dari kedua email tersebut, pilihan kedua terlihat lebih profesional bukan? Namun, pastikan kamu telah memiliki hosting dan domain yang telah terintegrasi sebelum membuat email profesional ini.
4. Meningkatkan Keamanan Website
Jika kamu ingin meningkatkan keamanan website, maka gunakan lah layanan hosting yang berkualitas. Pastikan untuk memilih layanan penyedia hosting yang sudah memiliki fitur keamanan seperti SSL, backup otomatis, dan WAF (Web application firewall).
5. Meningkatkan SEO website
Hosting memang bukan penentu utama dalam optimasi SEO, tapi kecepatan loading website termasuk dalam salah satu strategi SEO On Page. Karena itu, penting bagi kamu untuk memilih hosting terbaik yang dapat menunjang kecepatan, keamanan, dan kestabilan akses website kamu.
Cara Kerja Hosting
Setelah mengetahui apa itu hosting dan fungsinya, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara kerja hosting. Hosting sebenarnya merupakan server fisik yang bekerja 24 jam setiap harinya untuk menyediakan layanan kepada penggunanya.
Perusahaan layanan hosting akan menyediakan server kepada pelanggan untuk menyimpan berbagai file dan data pada website. Kemudian, pengunjung bisa membuka website kamu menggunakan nama domain atau alamat IP melalui browser.
Browser akan meminta server hosting untuk mengirimkan file yang dibutuhkan ke browser. Setelah itu, server merespon dengan mengirim file kepada browser untuk ditampilkan sebagai website pada layar pengunjung.
Begitulah cara hosting bekerja. Jadi, ketika kamu membeli hosting, sebenarnya kamu sedang menyewa ruang pada server hosting untuk menyimpan data-data website kamu.
Jenis-Jenis Layanan Hosting
Shared Hosting merupakan jenis layanan hosting termurah dan terpopuler di dunia. Paket hosting ini sangat cocok untuk blog dan website sederhana, terutama jika kamu baru belajar membuat website.
Server yang terdapat pada hosting jenis ini akan digunakan oleh banyak user yang berbagi sumber daya server secara secara bersama-sama. Konsep ini sebenarnya sangat mirip dengan kos-kosan.
Misalnya kamu menyewa kamar kos dengan kamar mandi di luar. Pastinya kamu harus berbagi fasilitas tersebut dengan penghuni kos lain, karena memang fasilitas tersebut milik bersama.
Begitu juga dengan Shared Hosting, kamu harus berbagi sumber daya server seperti badwidth dan disk space. Apabila terdapat user yang menggunakan sumber daya terlalu banyak, situs kamu juga bisa kena dampaknya.
2. VPS Hosting
VPS (Virtual Private Server) adalah jenis web hosting yang resource servernya sudah dialokasikan untuk satu pengguna saja. Artinya, kamu bisa memanfaatkan resource server tanpa terpengaruh oleh pemakaian pengguna lain. Hosting jenis ini memungkinkan penggunanya untuk mengatur dan mengelola sumber daya yang tersedia secara lebih leluasa.
Konsep hosting ini mirip dengan sistem kontrakan, di mana setiap bangunan memiliki fasilitas listrik dan kamar mandi sendiri dan tidak akan terpengaruh oleh kontrakan tetangga.
VPS sering digunakan untuk membuat website dalam skala medium, toko online dan juga blog-blog besar yang membutuhkan resource untuk menampung banyak pengunjung.
3. Cloud Hosting
Cloud hosting adalah layanan hosting dengan performa yang mirip seperti VPS, namun dengan kemudahan pengelolaan seperti Shared Hosting. Artinya, kamu tidak perlu memiliki skill teknis tinggi untuk menggunakan hosting ini.
Kalau diibaratkan, konsep Cloud Hosting mirip seperti bisnis restoran. Restoran membuka beberapa cobang untuk dapat melayani lebih banyak pelanggan dan mengatasi antrian yang membludak.
Cloud Hosting menggunakan beberapa server virtual untuk mendistribusikan resource website. Jika salah satu server mengalami gangguan, website akan tetap beroperasi dengan normal karena adanya backup dari server lain.
Hosting jenis ini cocok untuk skala besar seperti toko online yang membutuhkan kemampuan untuk menangani trafik tinggi hampir tanpa down-time.
4. Dedicated Hosting
Dedicated Hosting merupakan jenis hosting yang di mana setiap server hanya akan digunakan oleh satu pengguna. Mungkin sedikit mirip dengan VPS, namun sebenarnya sangat berbeda. VPS merupakan server virtual yang dibagi menjadi beberapa partisi, sedangkan Dedicated Hosting adalah server yang utuh untuk satu pengguna.
Karena Dedicated Hosting merupakan server pribadi, kamu tidak perlu khawatir jika website akan mengalami down karena penggunaan resource dari pengguna lain.
Konsep ini mirip seperti rumah pribadi yang kamu beli dari pengembang, yang di mana kamu bebas untuk mengatur, mengelola dan merenovasinya sesuka hati.
Karena harganya yang mahal, penggunaan Dedicated Hosting lebih cocok untuk bisnis online besar dengan traffic super padat yang tidak ingin terganggu kinerja dan performanya.
5. WordPress Hosting
WordPress Hosting adalah layanan web hosting yang dirancang khusus untuk mengelola website menggunakan CMS WordPress dan memiliki spesifikasi server yang mirip dengan Shared Hosting.
Seperti yang kita ketahui, WordPress memang menjadi salah satu CMS paling populer yang digunakan di seluruh dunia. Karena itulah, provider hosting menyediakan layanan hosting jenis ini.
WordPress Hosting memiliki konsep yang mirip dengan penyewaan apartemen. Semua fasilitas yang dibutuhkan sudah tersedia lengkap, dan kamu hanya perlu mengisi ruang apartemen saja.
6. Email Hosting
Seperti namanya, Email Hosting merupakan layanan hosting khusus untuk kebutuhan email. Server yang digunakan pada hosting ini memang dirancang khusus untuk keperluan mengirim dan menerima email secara profesional.
Dengan hosting ini, kamu bisa membuat alamat email dengan domain kamu sendiri, misalnya rahmat@papitekno.com. Tapi kamu tidak bisa menghosting website dengan Email Hosting, karena hosting jenis ini hanya bertujuan untuk email saja.
Jika diumpamakan, Email Hosting mirip dengan sistem penyewaan kios. Kamu tidak akan mendapat banyak fasilitas, karena memang tujuannya hanya untuk aktivitas jual beli saja.
Tips Memilih Web Hosting Terbaik
Sekarang sudah paham kan apa itu hosting? Intinya, hosting adalah sebuah layanan untuk menyimpan dan mengelola data yang ada pada website kamu, dan diperlukan agar dapat diakses melalui internet oleh orang lain.
Tapi sebelum memilih hosting, kamu harus mengetahui terlebih dahulu fasilitas apa saja yang disediakan oleh penyedia hosting. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih hosting? Yuk kita bahas.
1. Control Panel
Control panel merupakan area yang digunakan untuk mengelola semua fasilitas website seperti domain, file, email, dan database. Terdapat banyak control panel hosting yang tersedia, misalnya cPanel, Plesk, Cyberpanel, ISPConfig dan Webuzo.
Dari semua control panel yang tersedia, cPanel merupakan control panel yang paling populer diantaranya. Pastikan hosting yang ingin kamu beli sudah memiliki fasilitas control panel dengan tampilan yang mudah digunakan bahkan bagi pemula sekalipun.
2. Jaminan Uptime
Tidak seorang pun pemilik website yang ingin situsnya mengalami downtime. Keadaan downtime ini tentu saja bisa berdampak buruk bagi situs kamu, terutama bagi pemilik bisnis yang menjaga kepercayaan pelanggannya.
Sebelum membeli hosting, pastikan penyedia hosting yang kamu pilih dapat menjamin uptime server mereka. Jangan sampai website kamu tidak bisa diakses karena server sering mengalami down.
3. Spesifikasi
Banyak penyedia hosting yang menawarkan layanan hosting murah kepada pelanggannya. Tapi apakah server yang disediakan hosting tersebut dapat menjaga kestabilan website kamu?
Karena itu, kamu harus melihat spesifikasi hosting yang ditawarkan terlebih dahulu. Hal-hal seperti ruang penyimpanan, daya pemrosesan dan bandwidth perlu kamu pertimbangkan sebelum menyewa layanan hosting.
4. Keamanan
Saat ini banyak sekali ancaman kejahatan di internet, dan hal ini berlaku juga pada website. Bahkan banyak situs-situs pemerintahan dan universitas di Indonesia yang diretas oleh Hacker dan disusupi konten judi online.
Agar tidak mengalami hal tersebut, ada baiknya kamu membeli hosting yang menyediakan keamanan server tingkat tinggi. Beberapa fitur keamanan yang perlu kamu pertimbangkan seperti perlindungan DDoS, anti malware dan backup otomatis.
5. Dukungan Pelanggan
Sebagai seorang pelanggan, tentu saja keberadaan customer support bisa kamu dapatkan. Namun pada kenyataanya, tidak semua layanan hosting menyediakan dukungan pelanggan selama 24 jam.
Padahal, website yang kamu miliki bisa saja mengalami gangguan saat di luar jam kerja. Untuk meminimalisir hal tersebut, sebaiknya kamu memilih layanan web hosting yang menyediakan dukungan pelanggan 24/7.
Jadi tunggu apalagi? Yuk beli hosting dan buat website kamu sekarang juga!
Referensi :
https://support.google.com/domains/answer/3288265?hl=id
https://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_hos_web
Hai saya Azis. Saya memiliki ketertarikan dengan komputer sejak sekolah dasar, yang membuat saya menjadi seorang blogger. Kini blogging menjadi hobi saya, semoga tulisan saya dapat bermanfaat untuk Anda. Terima kasih 🙂