Ketika mendengar istilah “hacker”, kebanyakan orang akan berpikir tentang berbagai aktivitas ilegal yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara tidak sah. Namun sebenarnya, tidak semua hacker memiliki tindakan dan tujuan yang negatif.
Secara umum, hacker terbagi menjadi beberapa dua jenis, yaitu black hat hacker dan white hat hacker. Black hat hacker adalah hacker jahat yang melakukan kegiatan hacking dengan tujuan kejahatan dan melanggar hukum. Sedangkan white hat hacker merupakan hacker baik yang melakukan peretasan dengan tujuan positif.
White hat hacker juga sering dikenal dengan sebutan ethical hacker atau penetration tester. Kegiatan ini bertujuan untuk melindungis sitem dari berbagai ancaman dan serangan cyber. Bahkan saat ini, terdapat banyak perusahaan yang membutuhkan jasa ethical hacking untuk melakukan pengujian keamanan pada sistem mereka.
Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih detail mengenai apa itu ethical hacker, perbedaannya dengan hacker, aturan, skill wajib dan sertifikasinya. Yuk simak sampai habis!
Apa itu Ethical Hacker?
Ethical hacker, atau yang dikenal dengan white hat hacker dan penetration tester adalah ahli keamanan siber yang bekerja untuk melakukan pengujian terhadap sistem atau jaringan. Setiap kegiatan yang mereka lakukan tentu saja atas perencanaan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, sehingga tidak melanggar hukum.
Mereka memiliki peran untuk melakukan penyelidikan terhadap sistem atau jaringan untuk mengidentifikasi celah keamanan yang mungkin bisa dieksploitasi oleh hacker jahat. Kegiatan ini sering disebut dengan istilah ethical hacking dan penetration testing.
Untuk melakukan pengujian, mereka sering menggunakan bantuan software atau tools hacking untuk memudahkan mereka. Beberapa tools yang sering digunakan antara lain Burp Suite, Wireshark, Metasploit, SQLmap dan lain sebagainya.
Setelah berhasil menemukan celah keamanan, ethical hacker akan mencoba melakukan eksploitasi sebagaimana hacker jahat menyerang. Beberapa celah keamanan paling umum yang ditemukan oleh ethical hacker meliputi:
- Serangan injeksi
- Cross-Site Scripting (XSS)
- Serangan Brute Force
- Kesalahan konfigurasi keamanan
- Kerusakan autentikasi
- Pemaparan data sensitif
Perbedaan Hacker dan Ethical Hacker
Hacker dan ethical hacker merupakan dua hal yang berbeda. Hacker adalah seorang peretas yang mencoba memanipulasi sistem atau jaringan untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi tanpa persetujuan pemilik sistem. Pada dasarnya, tindakan hacking ini melanggar hukum dan merupakan aktivitas ilegal.
Sedangkan ethical hacker adalah seorang ahli keamanan yang terampil dan bertujuan untuk menjaga keamanan sistem atau jaringan dengan memanfaatkan pengetahuan mereka dalam hacking. Ethical hacker sering dipekerjakan oleh perusahaan atau organisasi untuk menguji celah keamanan pada proyek milik mereka.
Ethical hacker akan menggunakan teknik dan tools yang sama dengan hacker, namun dengan tujuan yang berbeda. Tujuan mereka hanyalah menemukan celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker dan memberikan saran perbaikan kepada pemilik sistem.
Ethical hacker melakukan hacking dengan persetujuan pemilik sistem, sehingga setiap kegiatan yang mereka lakukan termasuk ke dalam tindakan yang sah dan legal. Mereka juga memiliki etika dengan melakukan tindakan yang jelas dan menghormati privasi serta hak terhadap data clientnya.
Aturan Ethical Hacking
Kegiatan hacker seringkali membocorkan data dan melakukan penyebaran virus yang dapat menjadi ancaman bagi sistem informasi dan keamanan data. Hacker melakukan semua kegiatan peretasan tanpa persetujuan dari pemilik sistem.
Berbeda dengan ethical hacker, mereka memiliki tujuan yang jelas untuk mencari celah keamanan yang perlu diperbaiki agar tidak disusupi oleh hacker. Meski begitu, seorang ethical hacker juga perlu mengikuti aturan yang telah untuk melindungi privasi dan membantu perusahaan atau organisasi meningkatkan keamanan sistem mereka.
Jika mengikuti aturan, maka ethical hacker tidak berbeda dengan hacker. Berikut adalah beberapa aturan ethical hacking yang perlu dipatuhi:
1. Mendapatkan Perizinan
Sebelum melakukan aktivitas ethical hacking, seorang ethical hacker harus memastikan bahwa mereka telah mendapatkan izin untuk melakukan pengujian keamanan dari pemilik sistem atau jaringan.
Meskipun bertujuan baik, namun ethical hacker harus memiliki izin terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitasnya. Apabila mereka tidak memiliki izin, maka kegiatan tersebut akan dianggap sebagai tindakan ilegal.
2. Membuat Laporan
Setelah ethical hacker menemukan celah keamanan yang memungkinkan untuk diretas, mereka perlu membuat laporan kepada pihak yang bertanggung jawab agar mereka bisa menindaklanjuti hal tersebut.
Laporan tersebut berfungsi untuk memudahkan dan memberikan hasil terhadap pengujian yang mereka lakukan. Nantinya, laporan dari ethical hacker akan ditindak lanjut oleh pihak manajemen dan tim IT di perusahaan.
3. Menjaga Kerahasiaan
Setiap informasi mengenai celah keamanan pada sistem dan jaringan yang ditemukan oleh ethical hacker, harus dirahasiakan tanpa terkecuali. Informasi kerentanan ini tidak boleh dibocorkan ke pihak manapun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelum melakukan peretasan, biasanya ethical hacker perlu menandatangani non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan untuk menjaga privasi dan keamanan client mereka.
4. Menghapus Jejak
Selain membuat laporan dan merahasiakan celah keamanan, seorang ethical hacker juga harus menghapus jejak setelah melakukan pengujian keamanan pada sistem dan jaringan milik client.
Hal ini bertujuan sebagai langkah pencegahan agar hacker jahat tidak bisa mengikuti jejak ethical hacker untuk menyusup ke dalam sistem sebelum sistem diperbaiki.
Manfaat Ethical Hacking
Manfaat utama dari kegiatan ethical hacking adalah untuk mencegah hacker jahat menyerang sebuah sistem atau jaringan. Berikut adalah beberapa manfaat lain dari kegiatan ethical hacking:
- Menemukan celah keamanan dari sudut pandang hacker, sehingga celah tersebut dapat diperbaiki.
- Menerapkan jaringan aman yang mencegah pelanggaran keamanan.
- Membela keamanan nasional dengan melindungi data dari teroris.
- Mendapatkan kepercayaan pelanggan dan investor dengan memastikan keamanan produk dan datanya
- Membantu melindungi jaringan dengan pengujian keamanan yang nyata.
Skill Wajib untuk Menjadi Ethical Hacker
Untuk menjadi seorang ethical hacker yang handal, tentu saja kamu harus memiliki beberapa skill yang wajib dikuasai. Berikut adlaah beberapa skill yang diperlukan dalam aktivitas ethical hacking:
1. Programming
Kemampuan bahasa pemrograman adalah hal yang harus dikuasai oleh ethical hacker. Mereka harus bisa menulis dan menjalankan kode dengan bahasa pemrograman yang rumit untuk mengatur sistem atau jaringan. Hal ini bertujuan agar ethical hacker dapat mengoperasikan dan mengendalikan sistem dengan efektif.
2. Networking
Sebagai seorang ethical hacker, pengetahuan tentang networking (Jaringan) sangatlah penting. Mereka perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang jaringan yang sedang diperiksa. Dengan pemahaman tersebut, memahami risiko dan teknik hacking yang relevan dengan jaringan mereka uji.
3. Database
Database sering kali menjadi sasaran hacker untuk diretas. Oleh karena itu, pemahaman tentang sistem database menjadi hal yang sangat penting bagi ethical hacker. Dengan memahami sistem database, mereka bisa melakukan pengecekan dan penanganan keamanan terhadap sebuah sistem.
4. Operating System
Ethical hacker juga perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sistem operasi, seperti Windows, Linux, Unix, dan lain sebagainya. Mereka juga perlu mengikuti perkembangan sistem operasi terbaru agar dapat melakukan kegiatan ethical hacking dengan baik di berbagai sistem operasi.
5. Hacking Tools
Seorang ethical hacker juga harus menguasai dan memahami cara kerja dari berbagai tools hacking. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kegiatan mereka, serta mengetahui bagaimana hacker jahat menyerang sebuah sistem dan jaringan.
Sertifikasi Ethical Hacker
Sertifikat ethical hacker merupakan hal yang sangat penting apabila kamu ingin menjadi seorang profesional. Sertifikasi ini dapat membawa kepercayaan bahwa seorang ethical hacker dapat diandalkan dalam melakukan pengujian keamanan. Selain itu, sertifikasi ini juga dapat menjadi tolak ukur kemampuan seorang ethical hacker dalam hal keamanan sistem.
Salah satu sertifikasi yang umum diperoleh ethical hacker di Indonesia adalah sertifikasi EC-Council. Berikut adalah beberapa rincian jalur sertifikasi EC-Council tersebut:
1. Certified Network Defender (CND)
Sertifikasi CND bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seorang ethical hacker dalam melakukan pertahanan jaringan. Saat mengikuti sertifikasi CND, seorang hacker akan belajar mengenai seluruh aspek dalam jaringan, termasuk penggunaan, komponen, performa, dan lalu lintas data. Sertifikasi CND menunjukkan bahwa seorang ethical hacker, yang dalam hal ini berperan sebagai administrator jaringan, telah terlatih dalam merespons, mendeteksi, dan menjaga keamanan jaringan.
2. Certified Ethical Hacking (CEH)
Jika seorang hacker sudah memahami tentang pertahanan jaringan, tingkat sertifikasi selanjutnya adalah CEH atau certified ethical hacking. Pada sertifikasi ini, seorang hacker akan mempelajari berbagai teknik serangan yang akan digunakan dalam proses pengujian dan peningkatan keamanan sistem. Sistem keamanan yang sebelumnya telah ditingkatkan akan diuji dengan mencoba meretasnya sendiri.
3. EC-Council Certified Security Analyst (ECSA)
Sertifikasi ECSA bertujuan untuk mengasah kemampuan seorang ethical hacker yang telah memperoleh sertifikasi CEH. Sertifikasi ini membahas pemahaman yang lebih mendalam tentang penetrasi keamanan pada berbagai perangkat dan sistem. Dengan sertifikasi ECSA, seorang ethical hacker akan memiliki pemahaman yang lebih detail tentang penetrasi keamanan.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu ethical hacker, perbedaannya dengan hacker, aturan, skill wajib dan sertifikasinya. Bagaimana? Apakah kamu tertarik dengan dunia hacking dan ingin menjadi seorang ethical hacker?
Hai saya Azis. Saya memiliki ketertarikan dengan komputer sejak sekolah dasar, yang membuat saya menjadi seorang blogger. Kini blogging menjadi hobi saya, semoga tulisan saya dapat bermanfaat untuk Anda. Terima kasih 🙂