Apa itu Linux? Sejarah, Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya

Linux merupakan salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia, meskipun kebanyakan orang tidak menyadarinya. Sistem operasi ini telah lama beroperasi dalam peralatan di kehidupan sehari-hari, mulai dari mobil, CCTV, Smart TV hingga smartphone Android.

Sebagian besar perangkat infrastruktur jaringan seperti router, switch dan server menggunakan Linux sebagai sistem operasinya. Bukan tanpa alasan, Linux menjadi populer karena memiliki sistem yang stabil, aman, open source dan juga gratis.

Tapi bicara soal Linux, kamu sudah tahu belum apa itu Linux? Jika belum jangan khawatir, karena dalam artikel ini kami akan membahas mengenai pengertian Linux, fungsi, contoh, serta kelebihan dan kekurangannya.

Apa itu Linux?

Sama seperti Windows dan Mac OS, pada dasarnya Linux merupakan sistem operasi. Faktanya, Linux adalah salah satu sistem operasi terpopuler di dunia, bahkan Android pun dibuat berdasarkan kernel linux dan menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan pada perangkat mobile.

Lalu, sebenarnya apa itu Linux? Linux merupakan sistem operasi open source yang pertama kali dirilis pada tahun 1991 oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki. Dengan menggunakan bahasa pemrograman C dan Assembly, Linux dirancang dan didistribusikan di bawah lisensi GPL.

Karena bersifat open source, Linux memungkinkan penggunanya untuk mengakses dan memodifikasi sistem operasi sesuai dengan keinginan pengguna. Linux juga menawarkan fleksibilitas dan keamanan yang tinggi, serta dapat beroperasi pada berbagai perangkat, mulai dari smartphone, desktop hingga superkomputer.

Dengan fleksibilitas dan keamanan yang baik, banyak administrator jaringan yang memilih Linux server dalam membangun server mereka. Tapi selain untuk server, sebenarnya Linux juga cocok untuk pengguna komputer harian.

Komponen Sistem Operasi Linux

1. Bootloader

Bootloader merupakan program yang bertanggung jawab untuk memuat sistem operasi ke dalam memori komputer atau perangkat lainnya, seperti smartphone atau tablet. Komponen ini berada pada bagian awal dari proses booting, dan memungkinkan pengguna untuk memilih sistem operasi yang ingin dijalankan jika ada lebih dari satu sistem operasi yang terpasang pada perangkat tersebut.

Bootloader juga memiliki fitur tambahan, yang memungkinkan pengguna untuk memasang sistem operasi baru atau memperbaiki sistem operasi yang rusak. Beberapa contoh bootloader yang terkenal adalah GRUB, LILO, dan UEFI.

2. Kernel

Kernel merupakan inti dari sistem operasi, yang berfungsi untuk mengatur dan mengelola sumber daya software dan hardware pada perangkat komputer. Komponen ini bertanggung jawab dalam mengatur akses ke CPU, memori dan perangkat input/output.

Kernel juga bertanggung jawab untuk menjaga keamanan sistem operasi, dan memastikan bahwa program akan berjalan lancar tanpa kendala. Linux sendiri merupakan salah satu sistem operasi yang terkenal karena menggunakan kernel Linux sejak 1991.

3. Init System

Init system adalah program yang bertanggung jawab untuk memulai dan menonaktifkan sistem operasi pada saat booting atau shutdown berlangsung. Komponen init system juga aka nmemeriksa dan memulai proses pada sistem operasi, mulai dari pengaturan jaringan, konfigurasi perangkat dan pengaturan waktu. Beberapa contoh Init System yang terkenal adalah sysvinit, upstart, dan systemd.

4. Daemons

Komponen daemons merupakan progrram yang berjalan pada latar belakang sistem operasi dan tidak perlu berinteraksi langsung dengan pengguna komputer. Daemons bertanggung jawab untuk menyediakan layanan dan fungsi yang dapat diakses oleh aplikasi dan pengguna. Beberapa contoh daemon yang umum digunakan adalah Apache HTTP Server, MySQL, dan SSH daemon.

5. Graphical Server

Graphical Server adalah program yang bertanggung jawab untuk menampilkan tampilan grafis pada sistem operasi. Komponen graphical server memungkinkan pengguna untuk menggunakan antarmuka grafis untuk mengakses dan mengelola file dan aplikasi pada sistem operasi. Beberapa contoh Graphical Server yang terkenal adalah Xorg, Wayland, dan Mir.

6. Desktop Environment

Desktop Environment adalah antarmuka grafis yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola file dan aplikasi pada sistem operasi. Komponen inin juga memberikan fitur tambahan, seperti manajemen jendela, pengaturan tampilan, dan pengaturan suara. Beberapa contoh Desktop Environment yang terkenal adalah GNOME, KDE, dan XFCE.

7. Applications

Applications atau aplikasi adalah program yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu pada sistem operasi. Aplikasi dapat berupa program untuk pengolahan kata, pengolah gambar, pemutar video, dan banyak lagi. Linux memiliki ribuan aplikasi yang tersedia secara gratis dan open source, seperti LibreOffice, GIMP, dan VLC Media Player.

Sejarah Linux

Sejarah Linux bermula pada tahun 1991. Seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang bernama Linus Torvalds, meluncurkan versi pertama sistem operasi sebagai perangkat lunak gratis dengan sumber terbuka (open source). Tujuan Torvalds membuat Linux adalah untuk menyediakan sistem operasi gratis dan open-source, yang memungkinkan siapa saja untuk menggunakan dan memodifikasinya.

Awalnya Torvalds hanya merilis kernel Linux, yang merupakan komponen inti dari sistem operasi Linux. Kemudian kernel tersebut terus dikembangkan oleh pengembang lain dari seluruh dunia, yang mulai bergabung dan berkontribusi dalam pengembangan Linux.

Seiring dengan berjalannya waktu, Linux telah menjadi sistem operasi yang sangat populer karena kestabilannya, keandalannya, dan keamanannya. Selain itu, Linux juga dapat beroperasi untuk berbagai perangkat dan tujuan. Mulai dari pembuatan server dan superkomputer, hingga menjadi sistem operasi smartphone (Android).

Fungsi Linux

Seperti yang sudah kita bahas diatas, pada dasarnya Linux merupakan sistem operasi. Fungsi sistem operasi sendiri adalah untuk mengelola dan mengoperasikan perangkat komputer, tanpa ada sistem operasi maka komputer tidak akan berjalan.

Tapi berbeda dengan Windows yang biasanya berjalan pada desktop. Linux merupakan sistem operasi yang lebih fleksibel dengan sumber terbuka, sehingga memungkinkan penggunaan, pengembangan, dan penyebaran kodenya secara gratis oleh semua orang.

Linux sering digunakan dalam pembuatan infrastruktur jaringan internet, keamanan, mesin industri, dan IT. Bagi para pengembang di dunia industri, Linux sangat berguna karena memungkinkan mereka mengembangkan perangkat dan alat sesuai perkembangan zaman.

Macam-Macam Linux

Macam-Macam Linux

1. Debian

Debian merupakan salah satu distro Linux tertua yang stabil, kuat dan mendukung banyak arsitektur. Distro ini dapat berjalan pada server, dekstop dan embedded system. Debian menggunakan sistem manajemen paket APT untuk memudahkan pengguna dalam mengelola dan memperbarui software. Selain itu, Debian juga memiliki komunitas yang besar dan aktif dalam pengembangan dan perbaikan sistem operasi.

2. Ubuntu

Distro ini merupakan sistem operasi yang user friendly dan dioptimalkan untuk desktop. Berbasis dari Debian, Ubuntu dirancang agar mudah digunakan oleh pengguna awam dan telah mendukung banyak hardware yang umum digunakan.

Ubuntu menggunakan sistem manajemen paket APT dan menyediakan banyak sekali software gratis pada sistem operasinya. Terdapat 7 varian dalam Ubuntu, yaitu Kubuntu, Xubuntu, Lubuntu, Ubuntu GNOME, Ubuntu MATE, Ubuntu Studio, dan Ubuntu Kylin. Varian tersebut dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. CentOS

Karena memiliki stabilitas yang baik, CentOS sangat terkenal sebagai sistem operasi untuk server. Bisa dikatakan bahwa CentOS sangat mirip dengan Red Hat Enterprise Linux (RHEL), namun disini Anda bisa menggunakan sistem operasi ini secara gratis.

CentOS menggunakan sistem manjemen paket RPM, yang memudahkan pengguna dalam mengelola dan memperbarui software. Selain itu, CentOS juga didukung secara resmi cPanel, sehingga distro ini cocok untuk membuat dan mengelola layanan hosting.

4. Fedora

Fedora merupakan distribusi yang sangat optimal untuk pengembangan software dan kebutuhan desktop. Distro ini dirancang agar memudahkan pengembangan software dengan menyediakan berbagai macam library dan tools pada sistem operasi mereka. Tidak perlu khawatir dengan update, Fedora menggunakan sistem manajemen paket RPM yang akan selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

5. Red Hat

Jika berbicara tentang distro Linux server, nama Red Hat Enterprise Linux (RHEL) pasti sudah tidak asing di telinga. Red Hat merupakan salah satu distro yang cocok digunakan untuk membuat server yang stabil dan aman.

Red Hat memiliki dukungan dan jaminan keamanan yang tinggi, serta dilengkapi dengan sistem manajemen paket RPM. Distro ini juga menyediakan berbagai macam software yang dapat diinstal dan dikustomisasi sesuai kebutuhan.

6. openSUSE

openSUSE adalah salah satu distro yang populer dan mudah digunakan. Distro ini dirancang agar mudah digunakan oleh pengguna awam dan telah mendukung banyak hardware yang umum digunakan. openSUSE terkenal sebagai distro yang menarik, dan mudah dalam pengoperasiannya. Selain itu, terdapat banyak pilihan opsi bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

7. Slackware

Slackware sebenarnya merupakan disro versi jadul, namun masih beroperasi hingga saat ini. Distro ini tidak memiliki tools dan library yang banyak seperti distro lainnya, namun memberikan kebebasan bagi pengguna untuk mengatur sistem operasi mereka sendiri. Slackware sangat cocok bagi pengguna yang terbiasa dengan sistem operasi Linux dan ingin mempelajari lebih dalam tentang sistem operasi tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Linux

Setelah mengetahui apa itu Linux, sebaiknya Anda juga mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa kelebihan Linux.

  • Open Source : Linux merupakan software open source, artinya siapa saja dapat menggunakan, mengembangkan, dan memodifikasi kode sumbernya sesuai kebutuhan.
  • Stabilitas : Linux memiliki stabilitas yang tinggi dibandingkan sistem operasi lain, karena tidak rentan terhadap virus dan malware.
  • Keamanan : Linux memiliki keamanan yang tinggi karena memiliki sistem keamanan yang ketat dan dapat diatur dengan mudah.
  • Gratis : Linux dapat diunduh dan digunakan secara gratis, bahkan untuk kebutuhan bisnis dan server.
  • Customizable : Linux dapat di-custom sesuai kebutuhan pengguna, sehingga dapat meningkatkan performa dan menghemat sumber daya.
  • Komunitas : Linux memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga pengguna dapat dengan mudah mencari dukungan dan bantuan jika mengalami masalah.

Sedangkan kekurangan Linux, sebagai berikut:

  • Kompatibilitas : Linux mungkin tidak selalu kompatibel dengan software dan hardware tertentu.
  • Kurangnya Dukungan : Beberapa vendor hardware dan software mungkin tidak menyediakan dukungan resmi untuk Linux.
  • Kurangnya Aplikasi : Linux mungkin tidak menyediakan aplikasi yang sama seperti yang tersedia pada sistem operasi lain.
  • Keterbatasan Gaming : Gaming pada Linux masih terbatas karena kurangnya dukungan dari developer games.
  • Kurangnya Kesadaran Pengguna : Linux masih belum begitu populer di kalangan pengguna umum dan mungkin membutuhkan waktu untuk meningkatkan kesadaran pengguna terhadap kelebihan Linux.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu Linux, mulai dari sejarah, fungsi, macam, hingga kelebihan dan kekurangannya. Sekarang tahu kan kenapa Linux sangat populer di komunitas pengembang atau developer? Jadi, pastikan Anda menggunakan sistem operasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Referensi :

https://www.linux.com/what-is-linux/

Tinggalkan komentar